September 18, 2014

Apa Itu Pendidikan?

Beberapa waktu lalu saya dan teman-teman melakukan diskusi singkat mengenai pengertian pendidikan dan tentang bagaimana kondisi pendidikan di negara kami melalui media sosial yaitu Facebook.

Dan inilah jawaban teman-teman tentang pengertian Pendidikan:

Versi Bang Heri Sugianto : pendidikan adalah proses pewarisan kebudayaan dan pengetahuan beserta proses pengembangannya.

Versi Mas Yanuar Yoyoi :  to know,to do,to be,to loive together *versi UNESCO, pendidikan adalah sekumpulan treatment menuju kondisi bisa (versi    yoyo) 

Versi Kang Haris W.N. : menurut KBBI taun 2008, pendidikan merupakan suatu hal (cara, perbuatan, dll) untuk memelihara dan memberi latihan (ajaran,   pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran

  dalam hal ini, ada yg saya soroti lebih, yaitu kalimat "mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran", menurut saya, dua hal tersebut   mencerminkan adanya keseimbangan antara hati dan otak (mungkin IQ, dan EQ, red), sehingga, orang yang berpendidikan,   minimal mampu menguasai 2 hal tersebut,

Versi Mas Nur Cholik WS : pendidikan itu kata benda mas, yang aku juga belum tau artinya karena belum pernah cari tau, hhe 

  tapi katanya kalo aku ga sekolah, berarti aku ga berpendidikan. 

  kalo aku sekolah, apalagi sampe kuliah, sampe dapet ijazah master/doktor berarti aku sangat-sangat berpendidikan, yaa   walaupun misalnya setelah dapet gelar itu aku berbuat krinimal ataupun terlibat kokrubsi , aku tetep disebut orang   berpendidikan mas, berpendidikan tinggi malah..

  emm apa pendidikan = sekolah ya mas? aku juga belum tau sih apa itu pendidikan mas. bisa tolong beri tau nda?

Versi Kang Imron H. : Pendidikan Dalam bahasa Inggris 'education' Education=teaching learning process to educate students becoming educated   human being in the terms of value, knowledge, and skill.yang berarti proses mendidik dengan tujuan menjadikan peserta didik   terpelajar

  Pendidikan merupakan proses mendidik, mengajar, dan melatih peserta didik agar berakhlak(baik), berpengetahuan, dan   terampil. (Imong2014)

Nah saya menyimpulkan saja yah karena kata-kataku kayaknya sudah kepake semua hahaha

Versi Simpulan : Pendidikan adalah suatu proses penanaman/pewarisan/pengajaran tentang akhlak, kebudayaan, dan pengetahuan kepada   peserta didik, melalui lembaga pendidikan yang bertujuan agar peserta didik mampu/bisa menyeimbangkan antara IQ dan EQ .

lalu ini kata beliau-beliau tentang keadaan/kondisi/pola pendidikan di negaranya:

Kata Mas Nur Cholik WS : ga berpola hahaha


Kata Mas Haris WN : hwahaa, sebenarnya yaa antara pede, dengan takut, 

  kalo menurut saya, pndidikan yg ada (yg saya alami), ada perubahan dimana saat pendidikan karater dimasukkan kedalam   kurikulum, pdahal, tanpa dimasukkan kedalam sebuah kurikulum, pndidikan itu sudah harus dijalankan oleh pihak2 berwenang   (tdk hanya guru, ttapi semua pihak dalam lingkup sekolah, ada petugas perpus, kbersihan, dsb)pendidikan yang sesuai norma di  masing2 wilayah di bagian Indonesia, misalnya saja antara di sumatera, dari sumatera sendiri, ada yang namanya minang, aceh,   batak, dan menurut saya, ada ke-khassan karakter dari masing2 daerah tersebut,untuk hal ini, pemerintah dapat dijadikan   sebagai pusat pertukaran pemikiran, untuk saling melengkapi kelebihan dan kekurangan dari pendidikan masing2 daerah yang   ada,tetap, sentralisasi-desentralisasi pendidikan itu perlu, tidak harus ada yang dikorbankan bukan?

Kata Mas Imron H : Slow progress

Kata Mas Yanuar Yoyoi : kalau menurut saya, pendidikan (sekolah) terlalu banyak waktnya dan banyak objeknya -> banyak ngantuknya.

Kali ini aku mau ikut berpendapat ahh haha

Kata Pras Prasetyo  : Kondisi pendidikan di negaraku belum merata, masih ada kesenjangan antara lembaga pendidikan yang satu dengan yang   lainnya, kemudian gagalnya penanaman nilai-nilai dan norma serta budaya bangsa kepada peserta didik terutama di daerah   pinggiran kota dan kota, lalu sistem yang kurang terstruktur juga berpengaruh besar bagi pendidikan, seringnya bergonta-ganti   kurikulum pendidikan dalam jangka waktu yang relatif pendek tentu menimbulkan banyak pertanyaan, apakah hanya untuk   proyek oknum-oknum di atas sana atau karena kurang berkompetennya penyusun kurikulum (apakah pembuat/penyusun   kurikulum itu memang berlatar belakang dari kependidikan atau bukan masih belum jelas), atau karena pesatnya pengaruh   global terhadap perkembangan pendidikan anak, dan masih banyak lagi faktor-faktor lain baik dari internal maupun eksternal   yang akhirnya kurikulum yang dibuat terkesan dipaksakan untuk dijalankan padahal hal tersebut belum tentu pas dan dapat   diterima dengan mudah oleh tenaga pendidik dan peserta didik. Selain itu sarana dan prasarana pendidikan yang kurang   memadai sering menjadi faktor terhambatnya proses pembelajaran terutama untuk daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau.

Yaa beginilah kondisi pendidikan di Indonesia, banyak yang berpendapat belum berjalan dengan merata dan maksimal. Tentu ini menjadi PR bagi pemerintah, tenaga pendidik, dan kita semua sebagai warga negara Indonesia.

Demikian diskusi singkat kita, meskipun baru bisa menggerutu dan menyampaikan lewat kata-kata serta belum ada solusi, tapi harapannya semoga dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya hehehe

Terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, Maha Pintar, dan Maha Benar
kemudian para rekan dan sahabat yang telah ikut berpartisipasi khususnya Mas Haris, Mas Yanuar, Mas Heri, Mas Cholik, Mas Imron, dan Mas Iqbal.
ditunggu diskusi selanjutnya hehehe

Yang mau menambahkan monggo silahkan... :DDD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar