Beberapa
waktu lalu saya dan teman-teman melakukan diskusi singkat mengenai
pengertian pendidikan dan tentang bagaimana kondisi pendidikan di negara
kami melalui media sosial yaitu Facebook.
Dan inilah jawaban teman-teman tentang pengertian Pendidikan:
Versi Bang Heri Sugianto : pendidikan adalah proses pewarisan kebudayaan dan pengetahuan beserta proses pengembangannya.
Versi
Mas Yanuar Yoyoi : to know,to do,to be,to loive together *versi
UNESCO, pendidikan adalah sekumpulan treatment menuju kondisi bisa
(versi yoyo)
Versi
Kang Haris W.N. : menurut KBBI taun 2008, pendidikan merupakan suatu
hal (cara, perbuatan, dll) untuk memelihara dan memberi latihan
(ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran
dalam
hal ini, ada yg saya soroti lebih, yaitu kalimat "mengenai akhlak dan
kecerdasan pikiran", menurut saya, dua hal tersebut mencerminkan
adanya keseimbangan antara hati dan otak (mungkin IQ, dan EQ, red),
sehingga, orang yang berpendidikan, minimal mampu menguasai 2 hal
tersebut,
Versi Mas Nur Cholik WS : pendidikan itu kata benda mas, yang aku juga belum tau artinya karena belum pernah cari tau, hhe
tapi katanya kalo aku ga sekolah, berarti aku ga berpendidikan.
kalo
aku sekolah, apalagi sampe kuliah, sampe dapet ijazah master/doktor
berarti aku sangat-sangat berpendidikan, yaa walaupun misalnya setelah
dapet gelar itu aku berbuat krinimal ataupun terlibat kokrubsi , aku
tetep disebut orang berpendidikan mas, berpendidikan tinggi malah..
emm apa pendidikan = sekolah ya mas? aku juga belum tau sih apa itu pendidikan mas. bisa tolong beri tau nda?
Versi
Kang Imron H. : Pendidikan Dalam bahasa Inggris
'education' Education=teaching learning process to educate students
becoming educated human being in the terms of value, knowledge, and
skill.yang berarti proses mendidik dengan tujuan menjadikan peserta
didik terpelajar
Pendidikan
merupakan proses mendidik, mengajar, dan melatih peserta didik agar
berakhlak(baik), berpengetahuan, dan terampil. (Imong2014)
Nah saya menyimpulkan saja yah karena kata-kataku kayaknya sudah kepake semua hahaha
Versi
Simpulan : Pendidikan adalah suatu proses
penanaman/pewarisan/pengajaran tentang akhlak, kebudayaan, dan
pengetahuan kepada peserta didik, melalui lembaga pendidikan yang
bertujuan agar peserta didik mampu/bisa menyeimbangkan antara IQ dan EQ .
lalu ini kata beliau-beliau tentang keadaan/kondisi/pola pendidikan di negaranya:
Kata Mas Nur Cholik WS : ga berpola hahaha
kalo
menurut saya, pndidikan yg ada (yg saya alami), ada perubahan dimana
saat pendidikan karater dimasukkan kedalam kurikulum, pdahal, tanpa
dimasukkan kedalam sebuah kurikulum, pndidikan itu sudah harus
dijalankan oleh pihak2 berwenang (tdk hanya guru, ttapi semua pihak
dalam lingkup sekolah, ada petugas perpus, kbersihan, dsb)pendidikan
yang sesuai norma di masing2 wilayah di bagian Indonesia, misalnya saja
antara di sumatera, dari sumatera sendiri, ada yang namanya minang,
aceh, batak, dan menurut saya, ada ke-khassan karakter dari masing2
daerah tersebut,untuk hal ini, pemerintah dapat dijadikan sebagai
pusat pertukaran pemikiran, untuk saling melengkapi kelebihan dan
kekurangan dari pendidikan masing2 daerah yang ada,tetap,
sentralisasi-desentralisasi pendidikan itu perlu, tidak harus ada yang
dikorbankan bukan?
Kata Mas Imron H : Slow progress
Kata
Mas Yanuar Yoyoi : kalau menurut saya, pendidikan (sekolah) terlalu
banyak waktnya dan banyak objeknya -> banyak ngantuknya.
Kali ini aku mau ikut berpendapat ahh haha
Kata
Pras Prasetyo : Kondisi pendidikan di negaraku belum merata, masih ada
kesenjangan antara lembaga pendidikan yang satu dengan yang lainnya,
kemudian gagalnya penanaman nilai-nilai dan norma serta budaya bangsa
kepada peserta didik terutama di daerah pinggiran kota dan kota, lalu
sistem yang kurang terstruktur juga berpengaruh besar bagi pendidikan,
seringnya bergonta-ganti kurikulum pendidikan dalam jangka waktu yang
relatif pendek tentu menimbulkan banyak pertanyaan, apakah hanya
untuk proyek oknum-oknum di atas sana atau karena kurang
berkompetennya penyusun kurikulum (apakah pembuat/penyusun kurikulum
itu memang berlatar belakang dari kependidikan atau bukan masih belum
jelas), atau karena pesatnya pengaruh global terhadap perkembangan
pendidikan anak, dan masih banyak lagi faktor-faktor lain baik dari
internal maupun eksternal yang akhirnya kurikulum yang dibuat terkesan
dipaksakan untuk dijalankan padahal hal tersebut belum tentu pas dan
dapat diterima dengan mudah oleh tenaga pendidik dan peserta didik.
Selain itu sarana dan prasarana pendidikan yang kurang memadai sering
menjadi faktor terhambatnya proses pembelajaran terutama untuk
daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau.
Yaa
beginilah kondisi pendidikan di Indonesia, banyak yang berpendapat
belum berjalan dengan merata dan maksimal. Tentu ini menjadi PR bagi
pemerintah, tenaga pendidik, dan kita semua sebagai warga negara
Indonesia.
Demikian
diskusi singkat kita, meskipun baru bisa menggerutu dan menyampaikan
lewat kata-kata serta belum ada solusi, tapi harapannya semoga dapat
bermanfaat bagi siapapun yang membacanya hehehe
Terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, Maha Pintar, dan Maha Benar
kemudian para rekan dan sahabat yang telah ikut berpartisipasi khususnya Mas Haris, Mas Yanuar, Mas Heri, Mas Cholik, Mas Imron, dan Mas Iqbal.
ditunggu diskusi selanjutnya hehehe
Yang mau menambahkan monggo silahkan... :DDD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar